Pantun - Besarnya sungei sungei sarawak (translated to Engish)
besarnya sungei sungei sarawak
bawa kita ke olympik menang menyelam
besar nya impian pemuda pemudi sarawak
untuk menang sanggup latih siang dan malam
the rivers of sarawak are big
take us to the olympics to win diving
big is the ambition of the youth in sarawak
training day and night to win
besarnya sungei sungei sarawak
sungei sarawak, sungei lupar, sungei rejang
besarnya impian pemuda pemudi sarawak
bawa kita ke olympik menang berenang
Pantum composed the day after Malaysian won bronze in 10m diving
at Olympics London 2012
poem by John Tiong Chunghoo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
See quotes about Olympics, quotes about youth, quotes about childhood, quotes about time, or quotes about school
Related quotes
Ipagpatawad Mo
Ipagpatawad mo aking kapangahasan
Ang damdamin ko sana'y maintindihan
Alam kong kailan lang tayo nagkatagpo
Ngunit parang sayo ayaw ng lumayo
Ipagpatawad mo ako ay naguguluhan
Di ka masisi na ako ay pagtakhan
Di na dapat ako pagtiwalaan
Alam kong kailan lang tayo nagkatagpo
Ngunit parang sayo ayaw ng lumayo
Ipagpatawad mo minahal kita agad
Haaaaaaaaaaaaaa
Minahal kita agad
-matagal ko ng gustong sabihin sayo to
Haaaaaaaaaaaaaa
Minahal kita agad
-kahit na ngayon lamang tayo nagkatagpo
Haaaaaaaaaaaaaa
Minahal kita agad
-lagi kong pinapangarap na ikaw ay sumakay
Haaaaaaaaaaaaaa
Minahal kita agad
-sa aking pedikab akoy maghihintay
RAP
Ng ikaw
Unang beses kong masilayan
Diko malaman bakit nagkaganito
Inutusan lang naman ako ng aking inay na pumunta ng palenket bumili ng pito pito
Sinigang sa miso
Ang ulam namin sa umaga tanghali hapunan abutin man ng gabi
Pabalik-balik mang lumakad sa harapan ng inyong tindahan kahit wala akong pera na pangbili
Nilakasan ang loob at nilapitan kita
Baka sakali na pwede kitang maimbita
Kahit di gaanong maayos ang aking suot
Ang polo ko na kulubot
Pagkatapos akoy nagsalita
Mawalang galang na miss
Teka wag kang mabilis
Lumakad so pwede ba kitang maihatid
Gamit aking pedikab
Na aking pinakintab
Wag ka ng magbayad sana sa akin ay bumilib
Ako ng magdadala ng payong at ng bag mo
Paligi kong pupunasan ang mga libag mo
Kahit di ako ang pinapangarap hinahanap pag kaharap ay palaging binibihag mo
Ang katulad kong maralitang umiibig at pilit na inaabot ang mga bituin
Gano mang kadaming salitang aking ipunin balutin ilihim sabihin ang tangi kong hiling
Makinig ka sana sakin...
[ Lyrics from: http: //www.lyricsmode.com/lyrics/g/gloc_9/ipagpatawad_ mo.html ]
[...] Read more
poem by Sirius White
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
See also quotes about rap, quotes about girls, or quotes about men
Pantun - sungei kampung kuantan sunyi gelap
sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan mengawan sungguh menawan
kampung kuantan river is quiet and dark
the fishermen's oars slice a loneliness
the fireflies melt my night away
their flame of love takes my breathe away
sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan bercinta meriahkan percutian
sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan cinta meriahkan percutian
sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan mengawan berentak nyanyian
sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan dan ketawa beretak nyanyian
sungei kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencerahkan malam segenap
kilauan keriangan berentak nyanyian
kampung kuantan sunyi gelap
dayung nelayan menghiris kesepian
kelip kelip mencair malam segenap
kilauan mengawan tanda kesucian
poem by John Tiong Chunghoo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
See more quotes about fishing, quotes about fire, or quotes about love
Puisi Sembilan Tabiat Cinta
Sembilan Tabiat Cinta
I.
Musim-musim hampiri cintaku. Padamu tak sempat kutitip rindu. Hujan pergi tinggalkan basah daunan. Aroma kembang menyemerbak ke udara. Tak ada wangi cintaku di sana. Segersang rindu di matamu akan diriku. Dahaga sepi dan nyerinya tertahan di atas sebidang dadaku. Resah bibirmu, terlampau suram kujamah warnanya. Apa kau tak mendengar degup musim menghujam jantung cintaku. Di sana rindu membiru di bibir waktu. Sebiru resahmu.
II.
Aku tulis tabiat cinta ini dengan ingatan terpenggal musim hujan. Terkambang bah di sungai coklat, terapung di selat kecil ditinggalkan para pengumpul pasir. Tak ada sauh tak ada jangkar untuk kulempar biar perahu waktu berhenti. Sebab laju perahu, nyeri gelombang lautan yang menderita di jantungku. Maka kutulis tabiat cinta ini atas nama rasa yang kurasa kesejukannya setiap embun jatuh seperti matamu menatapku.
III.
Aku mencintaimu bukan tanpa perhitungan, meski belum sepenuhnya tepat waktu. Tetapi aku tidak tergesa-gesa. Itulah sebabnya cintaku mengalir tenang. Serupa capung-capung senjahari terbang di atas hamparan padi menguning.
IV.
Cintaku hidup dari udara pagi di lembah-lembah, sawah dan ladang. Berhembus ke samudra mencipta awan. hujan deras adalah kesetiaanku padamu. Kesetiaan musim pada kesejukan. Dan apabila badai dan banjir datang itulah cemburu batinku yang sialan. Apa kau tak merasa ada kehidupan diantara jarak kita memandang?
V.
Kepadamu aku mencari kekuatan hidup dengan segala kesadaran dan fitrah kemanusiaan. Lalu cinta kubangkitkan di dalamnya dengan tangan-tangan api dan air. Hawa panas dan dingin adalah nafasku. Apa kau tak merasa hembusnya kekasih?
VI.
Tak ada kuasa untuk cinta. Jika ketakutan hadir sebab cemburu. Aku bicara dari lubuk bumi. Meski tak ada pohon bicara. Engkaulah maha pendengar kata-kata yang menjelma dedaunan dan reranting subur. Aku tersiksa oleh cinta. Kau tentu tak sudi mengurai air mata, ketika luka batinku menjeritkan nyeri letusan berapi. Tetapi, biarlah lahar panas menyulap rinduku.
VII.
Kita selalu bicara tentang cinta, nestapa, dan impian sejak pertemuan pertama. Meneguk anggur sampai mabuk, hingga kesadaran tunai di persimpangan menuju hidupmu-menemu hidupku. Kita sepakat lupakan segala, madu dan darah kita, lalu kita penuhi dengan air raksa.
VIII.
Cintaku, rasa sakit dari masa lalu, tak terasa oleh nyeri hari ini untuk masa depan.
IX.
Mari kita berdoa satu sama lain.
Yogyakarta,2011-2012
poem by Selendang Sulaiman
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Hidupkah Kau
Hidupkah kau untuk mengeluh
Dari terbitnya matahari hingga terbenam
Tentang kehidupan yang tak memuaskan
Dirimu yang selalu menginginkan kenyamanan
Ataukah terbersit sekali dalam pikiranmu
Untuk sejenak sedikit bersyukur
Tentang kehidupan yang masih kau punya saat ini
Bersama dengan harta yang mungkin kau tak sadari
Karena kau sibuk mengeluh
Dan lupa untuk menghargai dan menjaga hal itu
Hidupkah kau untuk meminta
Dari buaian bayi hingga ke liang kubur
Agar dirimu diutamakan
Dan tak juga belajar bersabar
Ataukah terbersit sekali dalam keinginanmu
Untuk berusaha sendiri
Lepas dari belas kasihan orang lain
Agar dirimu tak perlu lagi mengiba
Untuk memperoleh apa yang kau inginkan
Karena kau sibuk meminta
Dan lupa memberi dan memperbaiki hal itu
Hidupkah kau untuk mencela
Dari ujung bumi hingga dasar samudera
Menuding orang melakukan kesalahan
Dan mengangkat tinggi dagumu dengan sombong
Ataukah terbersit sekali dalam hatimu
Untuk sebentar saja bercermin
Memandang kembali segala persoalan
Dengan kepala jernih tanpa prasangka
Karena kau sibuk mencela
Dan lupa untuk belajar dan memahami hal itu
poem by Maria Sudibyo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
See more quotes about apes
Impian
Impian adalah sesuatu yang dapat berubah
Saat kita melewati waktu atau saat bertemu seseorang
Tidak mungkin tidak berubah
Saat kita telah mewujudkannya atau menemukan sesuatu yang baru
Bila kau terus menyangkal perubahan itu
Maka impianmu akan berubah menjadi beban
Karena kau akan terpaku padanya dan hilang jalan
Impian yang berubah bukan sesuatu yang memalukan
Bukan karena kita tidak berjuang atau menyerah menggapainya
Tapi impian adalah hasrat kita untuk menemukan tempat untuk diri kita sendiri
poem by Maria Sudibyo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
The Feast
Mari kita memulai kisah
Tentang sang raja dan sang singa
Anak manusia dan penguasa rimba
Dari padang rumput mereka terlahir
Dengan kebanggaan dan harapan
Dengan bahaya dan cobaan
Jauh, jauhkan dahulu kedengkian itu
Kita buka dengan babak penuh kedamaian
Menghisap embun pagi yang sama
Menatap dunia baru dengan mata terbuka
Alangkah manis pemandangan mereka yang tak berdosa
Lalu perjumpaan sederhana di tepi kolam
Di mana surga dan neraka amatlah tipis bedanya
Tempat kau mengangkat taring untuk musuh
Atau mencakar lembut tangan sahabat
Bermain bersama di sela-sela semak
Berguling penuh debu di bawah sinar matahari terik
Sungguhkah mereka akan menjadi raja dan singa
Tubuh yang tumbuh menjadi sempurna
Pikiran yang terjalin menjadi pemahaman
Gerbang kedewasaan mengantar mereka pada perpisahan
Peraturan istana dan insting liar
Demi kekuasaan dan harga diri
Mereka tidak berpisah dengan air mata
Karena mereka diajari untuk tidak menangis
Mereka berpisah dengan darah
Tradisi dan perburuan
Pembantaian dan penghinaan
Sang singa mengaum dengan keras
Dengan surainya yang kini lebat terurai
Sementara sang raja terpencil
Di tahtanya yang dingin dan sorak sorai penonton
Mereka merindukan masa-masa itu
Masa saat mereka bertatapan tanpa penuh kebencian
Dan bilamana bulu keemasan itu tiba di pangkuan sang raja
Sang raja menandai pemerintahannya
Dan sang singa mati demi sahabatnya
Ini bukanlah cerita yang perlu diratapi
Baik sang raja maupun sang singa
poem by Maria Sudibyo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
See more quotes about lies
War Within
Kadang kita harus menunggu dengan tenang
Kadang kita harus segera menyerang
Kadang kita harus mencari celah untuk menang
Kadang kita tak boleh lengah dan tetap menerjang
Kadang kita lembut dan bergerak seperti bayang
Kadang kita ganas bagai hewan garang
Kadang itu akan membuat kita dikenang
Kadang itu hanyalah sebuah kekonyolan perang
poem by Maria Sudibyo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Wajah Pagi di Wajahmu yang Malam Memancar Cahaya Malammu di Wajah Pagi
Sudah berapa banyak angka dari kalender
Merawat nyeri dari luka paragraf soliloqui
Pada bangunan yang dipurbakan
Setiap jeda waktu terteriak di mulutmu
Serupa dengung tawon dalam hutan
Deru suaramu meruwat perjalanan ngilu
Ngilu: Kau ceritakan lagi pagi ini
Seperti pagi yang lalu tanpa ingata
Mungkin di pagi yang lain, insomniamu
Dan kamu akan datang lagi, ceritakan nyeri
Pada kematian di hamparan panggung teater lengang
Lalu tegang di wajahmu
Lalu tenang seolah-olah
Pada bait-bait puisi
Yang kau sesalkan sebelum tidur
Lalu mimpi buruk melumat sesal
Sembunyikan ketakutan di bibirmu
Bibirmu: Cerita ngilu di sebuah pagi
"pada akhirnya batang tubuh berakal ini
menjadi analog-analog kecil dalam satwa
yang kau juga aku mengembunkannya
pada imajinasi untuk sesuap nasi."
Kau diam sebentar, bercakap kecil
Kulihat ke dalam matamu, ada luka
"Luka itu kawan, yang membuat senyum
di kanvas pagi yang ngilu pada ceritaku
selain luka tak ada lagi untuk sebuah cerita
dan kenangan hanya maut yang tak kukenal."
Kata-katamu menetaskan api pagi ini
Sebagaimana aksara di bibir penyair itu
Telah membakar puisi dan mengabu kini
Terhempas ke ladang-ladang petani
Terhimpit map-map plastik di kantor-kantor
Menempel di wajahmu sendiri
Pagi ini, lembut. Legam.
Kau diam kemudian
Sambil menunjuk jari ke tubuh ayam betina
Yang mencari makan sisa angin dan embun segar semalam
Jika hujan tak membawanya pergi
Dan kau tak mencolongnya untuk sepenggal diksi
"Lihatlah ayam betina itu, tenang dan tentram."
Sebab tak punyai kata-kata untuk luka
[...] Read more
poem by Selendang Sulaiman
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Punch Up At 'Dart Man's Aim
Fifteen stone and just five foot eight
And yet he doesn't seem overweight
Deep, deep chest and shoulders wide
The strongest in this countryside.
He's the mighty Dan the frog
From the house beside the bog
Swarthy looking with raven hair
A happy man without a care.
He's no plans to take a wife
As he prefers the single life
And he's still a young man anyway
Just twenty five on his last birthday
Froggy is his dad's nickname
And that's from where the name frog came
But his nickname of frog he doesn't appreciate
In fact the word called frog he's grown to hate.
Fastest man for miles around
To part with the green back pound
In him you'll find nothing cheap
Money he can't seem to keep.
He's a happy sort of bloke
Happy even when he's broke
He's got the right mentality
Never down, always carefree.
Likes his guinness doesn't like beer
Drinks his liquor with good cheer,
Whiskey makes the man walk tall
And he likes whiskey best of all.
He is merciful though strong
And without good reason won't do wrong
But do him wrong and he will fight
And with his fists he'll put things right.
He'd prefer to crack your jaw
Than chastise you with the law
Solves his problems like a man
That's the way it is with Dan.
And though when need arise he can be hard
Dan the frog is no blaghguard
But his type you don't kick around
As men like him do not yield ground
[...] Read more
poem by Francis Duggan
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
See more quotes about dogs, quotes about beer, quotes about strength, quotes about boys, quotes about blood, quotes about luck, or quotes about drawing
Con Lo Bien Que Te Ves (When You're Looking Like That - Single Remix)
Con lo bien que te ves (ves, ves, ves, ves)
Yeah, yeah
Ojos de tigresa que te tiran a matar
Una Diosa viviente duele saber que con otro esta
Mio fue su corazon
Como fue que la deje por otro amor?
Hasta perderla nunca supe su gran valor, yeah
Te falle y se que
Tu dolor me vas a cobrar
Como es que te llegue a perder?
Con lo bien que te ves
Que tonto fui porque tu fuiste mia y te deje escapar
Dame otra oportunidad
Que no haria por besar tus labios?
Como es que te llegue a perder?
Con lo bien que te ves
Vestida esta en glamour y en rock & roll
La quisiera abrazar
Besarla otra vez, hacerla perder el control
Aunque se que te perdi, espero
Que regreses junto a mi por siempre
Que ironia que te tuve y te perdi
Te falle y se que
Tu dolor me vas a cobrar
Como es que te llegue a perder?
Con lo bien que te ves
Que tonto fui porque tu fuiste mia y te deje escapar
Dame otra oportunidad
Que no haria por besar tus labios?
Como es que te llegue a perder?
Con lo bien que te ves
Como es que te llegue a perder?
Con lo bien que te ves
Que tonto fui porque tu fuiste mia y te deje escapar
Dame otra oportunidad (nooo...)
Que no haria por besar tus labios? (yeah)
Como es que te llegue a perder?
Con lo bien que te ves
Donde sea que estes tu,
Es donde yo quiero estar
Como es que te llegue a perder?
Con lo bien que te ves (ves, ves, ves, ves)
Como quieres que te olvide?
Tu fuiste mia y te deje escapar, (oh no babe)
No te puedo olvidar, amor
Que no haria por besar tus labios, (por besar tus labios)
Como es que te llegue a perder?
Con lo bien que te ves
Como es que te llegue a perder?
Con lo bien que te ves
[...] Read more
song performed by Westlife
Added by Lucian Velea
Comment! | Vote! | Copy!
See more quotes about beauty, or quotes about authority
The Tearful Tale Of Captain Dan
A sinner was old Captain Dan;
His wives guv him no rest:
He had one wife to East Skiddaw
And one to Skiddaw West.
Now Ann Eliza was the name
Of her at East Skiddaw;
She was the most cantankerous
Female you ever saw.
I don’t know but one crosser-grained,
And of this Captain Dan
She was the wife at Skiddaw West—
She was Eliza Ann.
Well, this old skeesicks, Captain Dan,
He owned a ferryboat;
From East Skiddaw to Skiddaw West
That vessel used to float.
She was as trim a ferry-craft
As ever I did see,
And on each end a p’inted bow
And pilothouse had she.
She had two bows that way, so when
She went acrost the sound
She could, to oncet, run back ag’in
Without a-turnin’ round.
Now Captain Dan he sailed that boat
For nigh on twenty year
Acrost that sound and back ag’in,
Like I have stated here.
And never oncet in all them years
Had Ann Eliza guessed
That Dan he had another wife
So nigh as Skiddaw West.
Likewise, Eliza Ann was blind,
Howas she never saw
As Dan he had another wife
Acrost to East Skiddaw.
The way he fooled them female wives
Was by a simple plan
That come into the artful brain
Of that there Captain Dan.
[...] Read more
poem by Ellis Parker Butler
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Also see the following:
- quotes about screams
- quotes about women
- quotes about myth
- quotes about humor
- quotes about sound
- quotes about frost
- quotes about cleaning
- quotes about death
Sang Pujaan
Dia terus saja memandangmu
Gadis yang melihat dari atas jendela
Dan gadis yang berpapasan di jalan
Dia jelas-jelas mengagumimu
Gadis pembuat kue
Dan gadis anak penjahit
Tapi mungkin kau tak menyadarinya
Hatimu begitu dingin dan acuh
Dia pasti mengincarmu
Gadis putri tuan tanah
Dan gadis penyanyi bar itu
Dia juga diam-diam mencintaimu
Gadis pemalu yang tak sanggup memandangmu
Dan gadis sahabat yang ada di dekatmu
Tapi mungkin kau tak peduli
Hatimu sangat dingin dan tak tersentuh
Siapakah dia yang akan kau ajak ke pesta?
Siapakah dia yang akan kau ajak berdansa?
Gadis yang cantikkah atau biasa saja
Siapakah dia yang akan kau pilih?
Siapakah dia yang mencuri perhatianmu?
Gadis yang ceriakah atau gadis yang lembut
Seisi kota begitu ingin tahu tentangmu
Tapi kau masih saja berjalan dengan santai
Mengapa kau begitu mempesona setiap gadis?
Mengapa tak kau pilih salah satu saja?
Gadis yang kau kenal baik atau gadis yang dijodohkan
Berilah kesempatan pada para gadis untuk mendapatkanmu
Juga beri kesempatan para pria untuk mendapat gadis
Bila tak juga mencari seisi kota akan menjadi gila
Dia yang mencintaimu akan menyelamatkanmu
Dia yang kau cintai akan menyelamatkan kami semua!
poem by Maria Sudibyo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
I Cant Win
(l. johnson/d. richardson/c. knight)
Ive been trying so hard to find a way to your heart
I cant win, I cant win, I cant win, I cant win
Win your love, win your love
I gave you my love, I gave you my heart
Instead of taking it, keeping it, baby, you tore it apart
But I cant win, I cant win, I cant win, no, I cant win
Win your love, win your love
I go to church every sunday [and there aint nothing wrong with that]
I stand work on time, every monday [i do the best I can]
I cant win, I cant win, I cant win, oh, no, I cant win
Win your love,
Cant seem to win your love, baby
Win your love
No matter how hard I try
Win your love, cant win your love, baby
Win your love, oh-hoo, I cant win
I just cant win, baby
I cant win
I try hard enough, girl
I cant win, I still cant win
I work eight days a week, baby
What more, what more you want me to do ?
Im down on my knees, baby, I do that
I cant win, please, please, please
Just cant seem to win your love
Come on, and bring it to me, girl
Win your love, win your love
song performed by Ry Cooder
Added by Lucian Velea
Comment! | Vote! | Copy!
See more quotes about Sunday, quotes about work, or quotes about heart
Malam Berawan
malam-malam berawan
malam-malam tanpa hujan bintang dan kecupan
dibawanya ku ke dinding-dinding ratapan
hingga malam menghilang yang terlihat hanya kegelapan
poem by Maria Sudibyo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Sepenggal Rasa
Ketika air mataku tak bisa lagi mengalirkan duka
Ketika semua kata tak bisa lagi menggambarkan makna
Betapa aku ingin merengkuhmu, lekat menghabiskan rinduku
Betapa aku ingin menggadaikan hidupku untuk hembusan nafasmu
Agar tak ada detik waktu tanpa sentuhan tulusmu,
Agar kekal semua tentangmu di benak dan kalbuku
Tentang semua cerita luka yang kau rajut bagai untaian bunga
Tentang semua cinta yang kau bingkai dengan senyum bahagia
Aku menghirup udara dan rasa kehilanganku di detak waktu
Aku menatap hari-hari muram dengan tangis pilu
Maafku untuk semua keengganan yang ingin kusesali sampai mati
Maafku untuk segala kepongahan yang terpatri dalam hati
Terima kasihku untuk semua cintamu yang tak berbatas
Terima kasihku untuk semua jasamu yang tak terbalas
Waktu yang berlari tak mampu mengikis kisah denganmu
Waktu yang berlalu akan mengekalkan hidupmu dihatiku
poem by Niken Kusuma Wardani
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Na Tian Piet's Sha'er Of The Late Sultan Abu Bakar Of Johor
In the name of God, let his word begin:
Praise be to God, let praises clear ring;
May our Lord, Jesus Christ's[8] blessings
Guide my pen through these poetizings!
This sha'er is an entirely new composition
Composed by myself, no fear of imitation.
It's Allah's name, I will keep calling out
While creating this poem to avoid confusion.
This story I'm relating at the present moment
I copy not, nor is it by other hands wrought;
Nothing whatsoever is here laid out
That hereunder is not clearly put forth.
Not that I am able to create with much ease,
To all that's to come I'm yet not accustomed;
Why, this sha'er at this time is being composed
Only to console my heart which is heavily laden.
I'm a peranakan[9], of Chinese origin,
Hardly perfect in character and mind;
I find much that I can not comprehend,
I'm not a man given to much wisdom.
Na Tian Piet[10] is what I go by name
I have in the past composed stories and poems;
Even when explained to - most stupid I remain
The more I keep talking the less I understand.
I was born in times gone by
In the country known as Bencoolen[11];
Indeed, I am more than stupid:
Ashamed am I composing this lay.
Twenty-four years have gone by
Since I moved to the island of Singapore;
My wife and children accompanied me
To Singapore, a most lovely country.
I stayed in Riau[12] for some time
Together with my wife and children;
Two full years in Riau territory,
Back to Singapore my legs carried me.
At the time when Acheh[13] was waging war
I went there with goods to trade,
I managed to sell them at exhorbitant prices:
Great indeed were the profits I made.
[...] Read more
poem by T. Wignesan
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Also see the following:
- quotes about China
- quotes about palaces
- quotes about literature
- quotes about language
- quotes about islands
- quotes about newspapers
- quotes about wine
- quotes about paying
- quotes about attitutde
Kwatrin Memandang Bulan (Indonesian)
~Requiem buat Sapto Rahardjo~
Lelaki bersandal jepit memandang bulan
Bilakah hari memadamkan baranya?
Samudera bergelombang membenamkan setiap kembara
Harapan demi harapan gugur dari rambutnya
Lelaki bersandal jepit mengepit senyap
Bulan beserta malam-malam dihatinya
Kerontang musim mengajak bicara
Nyanyian demi nyanyian menggugurkan senja
Lelaki bersandal jepit merangkai mimpinya
Mimpi melayang seperti burung camar
Menggapai langit menjatuhkan hujan
Hujan runtuh membasahi kemarau
Lelaki bersandal jepit memainkan bonang
Malam hening menggetarkan dawai
Sunyi adalah kembara
Kembara bagi seorang pecinta sejati
Lelaki bersandal jepit merangkai bunga
Bunga potong segar dalam cawan
Ikebana dan sakura, rama-rama dan kupu-kupu
Hidup dan mati berkejaran selalu*
Lelaki bersandal jepit terbaring sendiri
Rumput dan semak bersamanya
Tiada bonang dan bunga dibawanya
Hanya cinta-kasih ada dipeluknya
poem by Imam Setiaji Ronoatmojo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Kahit Kailan
Nagtatanong ang isip
Di raw maintindihan
Kung anong nararamdaman
Dapat mong malaman
Sa puso ko'y ikaw lamang
Ang nag iisa...
Pangangamba
Dapat bang isipin
Walang hanggan
Asahan mo na...
Kahit kailan
Di kita iiwan
Kahit kailan
Di kita pababayaan
Kahit kailan
Kahit kailan...
Bulong ng yung damdamin
Pagibig na walang hanggan
Ang siyang nais kong makamtan
Ngayon ay narito ako
Handang umibig sa iyo
Na walang katapusan...
Pangangamba
Dapat bang isipin?
Walang hanggan
Asahan mo na...
Kahit kailan
Di kita iiwan
Kahit kailan
Di kita pababayaan
Kahit kailan
Kahit kailan...
Kung ikaw ay mawala sa piling ko
Di na alam kung kakayanin pa kayang
Umibig pang muli
Kahit na ano pang mangyayari
Di maaring ipag-balik
Sasamahan pa kita
Hanggang sa huli.......
Kahit kailan
Di kita iiwan
Kahit kailan
Di kita pababayaan
[...] Read more
poem by Sirius White
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
O'Toole And McSharry
In the valley of the Lachlan, where the perfume from the pines
Fills the glowing summer air like incense spreading;
Where the silent flowing river like a bar of silver shines
When the winter moon it pallid beams is shedding;
In a hut on a selection, near a still and silent pool,
Lived two mates, who used to shear and fence and carry;
The one was known near and far as Dandy Dan O'Toole
And the other as Cornelius McSharry.
And they'd share each other's blankets, and each other's horses ride,
And go off together shearing in the summer;
They would canter on from sunrise to the gloaming, side by side,
While McSharry rode the Barb and Dan the Drummer.
And the boys along the Lachlan recognised it as a rule
From Eugowra to the plains of Wanandarry,
That if ever love was stronger than McSharry's for O'Toole
'Twas the love O'Toole extended to McSharry.
And their love might have continued and been constant to the end
And they might have still been affable and jolly,
But they halted at a shanty where the river takes a bend,
And were waited on by Doolan's daughter, Polly.
Now, this pretty Polly Doolan was so natty, neat and cool
And so pleasant that they both agreed to tarry,
For she winked her dexter eyelid at susceptible O'Toole,
While she slyly winked the other — at McSharry.
So they drank her health in bumpers till the rising of the moon,
And she had them both in bondage so completely
That each time they talked of going she said, "Must you go so soon?"
And they couldn't go, she smiled at them so sweetly.
Dan O'Toole grew sentimental and McSharry played the fool,
Though they each had sworn an oath they'd never marry,
Yet the self-same dart from Cupid's bow that vanquished Dan O'Toole
Had gone through the heart of honest Con McSharry.
Then McSharry thought if Dandy Dan got drunk and went to bed,
He (McSharry) could indulge his little folly,
And Dan thought if McSharry once in drunken sleep lay spread,
He could have a little flirt with pretty Polly;
So they kept the bottle going till they both were pretty full,
And yet each rival seemed inclined to tarry;
The precise amount of pain-killer it took to fill O'Toole,
Was required to close the optics of McSharry.
So the rivals lost their tempers and they called each other names
And disturbed the Doolan children from their pillows,
And when Doolan came and told them that he wouldn't have such games,
They must go and fight it out beneath the willows.
So they went beneath the willows, near a deep and shady pool,
[...] Read more
poem by Thomas E. Spencer
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
See more quotes about poverty, quotes about pain, quotes about promises, quotes about summer, quotes about independence, quotes about peace, or quotes about Moon
I Won't Go Back (Indonesian version)
Malam ini akankah kau datang
Atau malah melupakan
Penantianku begitu panjang
Jiwaku menyerpih
Hingga tiba fakta terbentang
Yang tak dapat kau dustakan
Dan dunia seakan menghilang
Hatiku menghitam
Takkan kembali
Takkan merajut asa di diri
Karena ku telah temui
Jalan sepiku sendiri
Tanpa dirimu
Takkan menangis
Walau malam dingin tak terperi
Karena ku telah sadari
Semua berakhir di sini
Bersama cintamu
Ingin cinta semua kubuang
Timpakan semua kesalahan
Dan ku kan menjadi pemenang
Tapi ku tak tenang
Ingin benci tumbuh berkembang
Menutupi semua kenangan
Indah tapi begitu mencengkeram
Dan ku tak tahan
Takkan kembali
Takkan merajut asa di diri
Karena ku telah temui
Jalan hidupku sendiri
Tanpa dirimu
Takkan sesali
Meski ingin kuulang kembali
Karena semua memori
Hanyalah sebuah memori
Yang kan berlalu
Malam ini akankah kau datang
Atau malah melupakan
Kini kau hanya sebuah bayang
Dan pagi menjelang
poem by Maria Sudibyo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!