Quotes about akan
Laut Di Tengah Keajaiban Musim Dingin
Meski angin bertiup kencang dan air laut mengamuk dashyat
Esok hari adalah suatu hari yang baru
Kau akan mengalirkannya
Meski dipisahkan oleh angin yang bertiup kencang
maupun ombak yang besar
Itulah pelosok pulau tempat orang yang kita cintai menunggu
Kau akan mengalirkannya
Ke hatimu
Nun jauh di balik bayang-bayang pulau
Di tengah laut yang arusnya deras
Burung putih akan membawa kembali arwah kekasih yang telah tiada
Membawa kembali
Suatu hari akan jatuh cinta pada seseorang
Meski ombak di laut ganas diterpa tiupan angin
Mencintai seseorang
Bukalah hatimu sekali lagi
Meski awan di langit jauh dari jangkauan
Kalau hati terbang jauh, cinta pun akan datang menjemput
Perasaan di dalam hati itu
Pasti akan sampai di pangkuanmu
[...] Read more
poem by Maria Sudibyo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Sang Pujaan
Dia terus saja memandangmu
Gadis yang melihat dari atas jendela
Dan gadis yang berpapasan di jalan
Dia jelas-jelas mengagumimu
Gadis pembuat kue
Dan gadis anak penjahit
Tapi mungkin kau tak menyadarinya
Hatimu begitu dingin dan acuh
Dia pasti mengincarmu
Gadis putri tuan tanah
Dan gadis penyanyi bar itu
Dia juga diam-diam mencintaimu
Gadis pemalu yang tak sanggup memandangmu
Dan gadis sahabat yang ada di dekatmu
Tapi mungkin kau tak peduli
Hatimu sangat dingin dan tak tersentuh
Siapakah dia yang akan kau ajak ke pesta?
Siapakah dia yang akan kau ajak berdansa?
Gadis yang cantikkah atau biasa saja
[...] Read more
poem by Maria Sudibyo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Manusia
Manusia
Manusia kau sering terlupa
Telupa akan erti hidup mu
Terlupa akan erti kemanusiaan
Terlupa akan maksud kewujudan mu
Keghairanmu mengejar dunia,
Membuatkau lupa, alpa
Kau lupa pada saudara-maramu
Kau lupa pada insan disekelilingmu
Kau lupa pada usia yang semakin meningkat
Kau lupa pada amal ibadatmu
Kau lupa,
Kau lupa pada TUHAN
Manusia,
Tanpa kau sedari kau telah pergi…
Pergi jauh meninggalkan dunia
Kau pergi tanpa kau sedari…!
[...] Read more
poem by Qistina Zaini
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Sebuah bom yang meledak bernama sunyi (Indonesian)
: Teungku Abdullah Syafii in memoriam
(1)
Bilakah ini harinya bom yang engkau lemparkan bersama
Butir udara berinteraksi memekatkan cinta
Yang dinamakan kesumat tak akan ada yang
Bisa kuperbuat kecuali
Menikam waktu dan sebuah bom yang
Meledak engkau sebut sunyi,
Dari lukakah mengalirkan darah
Yang engkau sebut cinta yang
Akhirnya menghantarkan
Pada kilatan api dalam ketiadaan,
Ketiadaan Teungku yang menemukan
Aliran darahnya, ketiadaan hamba tanpa sunyi,
Dan engkau lemparkan sunyi, engkau lemparkan
Kepada waktu:
Sebuah bom meledak bernama sunyi
Lalu aku mencatatnya dengan cinta
[...] Read more
poem by Imam Setiaji Ronoatmojo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Gelap, ... aku menanti
Sepi,
aku seketika...
menanti cahaya itu,
mungkinkah?
akan muncul lagi...
Samar...
di tepi pelita usangku;
aku menanti
mungkinkah?
mungkinkah akan kumiliki lagi cahaya itu?
Gelap sepi aku menanti
penuh debar...
entah ada
entah tidak
mungkinkah?
[...] Read more
poem by Qistina Zaini
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Impian
Impian adalah sesuatu yang dapat berubah
Saat kita melewati waktu atau saat bertemu seseorang
Tidak mungkin tidak berubah
Saat kita telah mewujudkannya atau menemukan sesuatu yang baru
Bila kau terus menyangkal perubahan itu
Maka impianmu akan berubah menjadi beban
Karena kau akan terpaku padanya dan hilang jalan
Impian yang berubah bukan sesuatu yang memalukan
Bukan karena kita tidak berjuang atau menyerah menggapainya
Tapi impian adalah hasrat kita untuk menemukan tempat untuk diri kita sendiri
poem by Maria Sudibyo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Setelah Perayaan
Terpuruk ku di sini
Di antara debu sisa-sisa kembang api
Awan di langit malam yang gelap
Kabut asap yang mengambang
Dengan bau mesiu habis terbakar
Tak ada lagi bunga yang berpendar warna-warni
Tak ada lintasan cahaya yang bersahutan bernyanyi
Bagaikan sebuah orkestra tanpa suara
Lalu aku kembali pada kesendirian
Keramaian lamat-lamat meninggalkan diriku
Yang terlalu lamban bergerak untuk mengejar mimpi
Yang kupunya hanya hasrat yang telah mati
Menunggu sejumput percikan api
Mengenaiku kembali
Dan aku akan melesat di tengah hitamnya langit malam
Berpendar dengan membakar seluruh diriku
Lalu aku akan menghilang dalam hujan bunga api
Berharap seseorang melayangkan pandang sekali
Diriku yang telah telantar dan dilupakan
Tanpa sempat memenuhi janjiku untuk menjadi
[...] Read more
poem by Maria Sudibyo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Menatap lurus matamu (Indonesian)
lalu belajar mengerti dari awal,
membaca kembali ejaan yang tak pernah kau berikan,
karena sebagaimana pengertian dari awalnya
bermula dari keterpaksaan,
penderitaan yang dijalani,
akar tunjang yang membelit tumbuh
di pokok batangnya,
rumput yang tumbuh
di segala musim,
kerelaan yang tumbuh
dari bola matamu,
memperkaitkan sepi pada pengertian,
alam benda-benda yang ada di kerajaan hati,
entah berapa kali aku mengemis padamu,
jangan buatkan sarang laba-laba yang menjebakku,
jadi magsamu,
terpikat masuk ke bola matamu,
terjebak sukma ruhmu,
melewati aliran nadi,
memenuhi hasrat,
[...] Read more
poem by Imam Setiaji Ronoatmojo
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Tale of Two Stars
The mind of Sun smiles from the centre
The mind of Moon beams from the corner: they seek
Body to put on the Beam Bang to ensure a universality…
Moon says to Sun “you are hot” And Sun says
To Moon “you are cool”. Sun without quenching glow
Asks: What bores you Moon” Moon replies “a Sun that
Is dull” Sun asks “can a Sun be dull” Moon retorted
Oh, so you don’t have this coverage”
Sun opens instantaneous hotline “sorry, I thought a
Sun radiates on halos like you”. Moon twirls, the toss of
Blondeness touching Sun’s brunette! Then asks Sun “what
Drink would you like” Sun replies, I am a ‘totaller, Orange
Thanks! Thru flagrant osmosis Moon presses keys that
Titillate like “the IQ of zebras will be great on a Mensa…
And Sun lifts his voice and sings an Akan drum
I call gold—gold is mute—I call cloth—
Cloth is mute—It is humankind that matters”
Sun buys Moon glass of her choice boasting warmth
[...] Read more
poem by Gabriel Eshun
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
Kamu
Kamu, berbisik dalam hati
Kamu, memanggil dalam fikiran
Untuk apa…
Kalau tak kau jelaskan
bila aku akan mengerti..
Memanggil dalam fikiran
Berbisik dalam hati…
Entahlah…
Sampai bila
Aku juga tidak tahu….
poem by Qistina Zaini
Added by Poetry Lover
Comment! | Vote! | Copy!
<< < Page 1 >